CISARUA - Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Bogor M. Teguh Mulyana menolak tegas rencana Kepolisian Resort Bogor melakukan uji coba ganjil genap di jalur wisata Puncak.

Menurutnya, jalan raya puncak, selain menjadi akses destinasi wisata, juga menjadi jalur bisnis. "Jadi tidak tepat kalau ganjil genap diberlakukan di jalur ini," ujar M. Teguh, Selasa (31/8/2021).

Pemberlakukan ganjil genap tentunya hanya akan membuat ekonomi di jalur wisata Puncak mati. "Kan masyarakat, dan pelaku usaha wisata sudah hampir 70 persen menjalani vaksinasi, jadi kenapa harus dikendalikan, toh sampai saat ini, kawasan puncak tidak pernah menjadi cluster penyebaran Covid-19," jelas M. Teguh Mulyana alias Bowie

Ia meminta, Kepolisian jangan samakan jalan raya Puncak dengan jalan Sudirman Jakarta dan Kota Bogor yang dianggap berhasil ketika menerapkan sistem ganjil genap karena kondisinya berbeda. "Tapi kita lihat saja, sejauh mana ini efektif," terangnya.

Seharusnya, Pemkab Bogor atau Forkopimda tidak menjadikan jalur Puncak sebagai bahan percobaan. "Cukup kendalikan dengan surat swab antigen serta sertifikat vaksin, itu juga bisa mengendalikan asalkan dijalankan," tegasnya.

Ia meminta, Pemkab untuk tidak mengeluarkan kebijakan yang hanya menyengsarakan rakyat khususnya soal ekonomi.

"Dulu kanalisasi jalan diujicobakan, akhirnya gagal, sekarang mau buat ganjil genap hanya untuk mematikan ekonomi saja," tandasnya. =YUS