BOGOR - Salah satu proyek prestise Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di tahun 2021 yakni penataan kawasan Jalan Suryakencana (Surken) disebut bakal segera terealisasi.
Melihat laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bogor, proyek senilai Rp30,7 miliar dari pemerintah pusat melalui dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah ditetapkan pemenang.
Pekerjaan bakal meliputi pembangunan di tiga jalan penyangga Jalan Surken, yakni Jalan Pedati, Jalan Lawangsaketeng dan Jalan Ranggagading, serta tujuh koridor (Gang Roda) di sepanjang kawasan tersebut. Hingga pembangunan pedestrian di sebagian Jalan Roda.
Dan bagaimana rekayasa lalu lintas di kawasan wisata dan ekonomi Kota Bogor saat nanti pembangunan dilakukan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Eko Prabowo mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas (manreklalin) saat nanti dilakukan pembangunan. Hanya saja, pihaknya belum bisa melakukan sosialisasi sekarang-sekarang karena belum ada kepastian dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), soal kapan bisa segera dimulai pembangunan.
Namun ia memastikan, Jalan Surken tidak akan ditutup secara total lantaran punya dampak yang luar biasa.
"Dinas PUPR dan pelaksana sudah sampaikan bahwa tidak ada perubahan, tapi kami tetap antisipasi. Kalau kita sosialisasikan sekarang lalu ada perubahan, takutnya bikin bingung. Yang jelas manreklalin keteknisan-nya sudah kita siapkan. Dan yang jelas Jalan Surken tak bisa ditutup total, karena dampaknya bakal luar biasa," jelas Eko, kepada wartawan di DPRD Kota Bogor, Selasa (31/8/2021).
Sehingga, sambung dia, Dishub menunggu PUPR memastikan kapan proyek bisa dimulai. Ia memberi contoh, ketika nanti ada kepastian bagian mana dulu yang dikerjakan, maka pihaknya akan menyodorkan manreklalin-nya.
"Kalau Jalan Ranggagading dulu, maka manrek-nya kita sosialisasikan. Seperti jalur angkot bisa lewat mana. Lalu setelah itu misal Jalan Pedati-nya, kita kosongkan parkir dan PKL-nya, dibantu Satpol PP, angkot nggak bisa lewat situ. Jadi per koridor. Ini sudah kita siapkan semua," papar Danjen, sapaan akrabnya.
Eko mengaku, hambatan-hambatan yang ada dalam proyek itu tidak ringan. Namun hal itu mesti dilakukan bersama dengan berbagai instansi, seperti Satpol PP, Dinas PUPR dan lainnya. Sehingga disamping mengurus penanganan Covid-19, program PEN mesti tetap jalan. Apalagi anggaran sudah turun bahkan sudah melewati tahap tender di Kota Bogor.
"Kalau PEN itu sudah turun, 'argo'-nya kan sudah jalan, harus segera dilakukan. Nah ini tugas berat Dishub di penghujung tahun ini membuat manrek lalin. Di kita nggak ada anggarannya, tapi kita buat serasional mungkin berdasarkan kajian. Jadi kalau dibantah orang, kita jawab dengan kajiannya," tegas Eko.
"Kajiannya itu seperti berapa volume kendaraan keluar masuk Surken, antisipasinya kalau stuck di titik tertentu, manreklalin-nya mau gimana. Ini sudah kita rapatkan beberapa kali , tinggal runing. Tapi intinya belum kita sampaikan pola manreklalin-nya, khawatir tiba2 ada perubahan pekerjaan dari PUPR-nya," sambungnya.
Diketahui dari laman LPSE Kota Bogor, proyek dengan nama Peningkatan Jalan Suryakencana/Kawasan Suryakencana itu sudah menyelesaikan tahap tender Agustus ini.
Program bersumber dana PEN Daerah tahun anggaran 2021 itu dimenangkan PT Tri Manunggal Karya. Penyedia jasa beralamatkan di Jalan Masjid Sirojul Munir, Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor itu memenangkan tender dengan penawaran Rp29,6 miliar dan menyingkirkan empat penyedia jasa lain yang mengajukan penawaran.=ROY
No comments:
Post a Comment