MEGAMENDUNG - Penerapan ganjil genap di Jalan Raya Puncak masih menjadi perdebatan di masyarakat sekitar. Buktinya, masyarakat yang tergabung dalam Puncak Ngahiji ini pun belum mengakui Gage ini dipermanenkan.

Bahkan, Puncak Ngahiji dengan tegas mengaku masih menunggu keputusan Kementrian Perhubungan melalui Dirjen Hubungan Darat (Hubdar) terkait Ganjil-genap di kawasan Puncak.

Salah satu perwakilan masyarakat Puncak Ngahiji, Azet Basuni mengatakan, dua kali pertemuan dengan Kemenhub dan Forkopimda saat itu sepakat bahwa Ganjil-genap akan dipermanenkan setelah duduk bareng kembali dengan stakeholder dan masyarakat.

Namun saat ini isu yang muncul bahwa Ganjil-genap telah dipermanenkan atau sudah final itu tidak benar.

"Hasil diskusi saat itu, bahwa untuk menetapkan one way dan Ganjil-genap masih dalam kajian, dan ketika akan dipermanenkan kita kembali akan rapatkan lagi dan mengundang semuanya," ujar Aset Basuni kepada wartawan di Hotel Mars Cipayung, Kabupaten Bogor.

Oleh karena itu, wajib diketahui oleh masyarakat khususnya yang ada di Jalan Raya Puncak bahwa Ganjil-genap ini masih dalam kajian.

"Kami meminta kepada masyarakat, agar tidak menjadikan isu ini seolah sudah menjadi ketetapan hukum, padahal hal itu masih dalam kajian," tegasnya.

Ia meminta penerapan Ganjil-genap ini tidak berlaku bagi masyarakat di wilayah selatan Kabupaten Bogor diantaranya, Kecamatan Cisarua, Megamendung, Ciawi, Caringin, Cigombong dan Cijeruk.

"Sebagai masyarakat Puncak dan sekitarnya, yakni yang berada di tujuh kecamatan diusulkan agar bisa lolos checkpoint, atau bisa masuk Puncak tanpa penerapan kebijakan Ganjil-genap," tandasnya. =YUS