PUSKAPIK.COM, Pemalang - Komunitas pembuat film (Sineas) di Kabupaten Pemalang mengadakan nonton bareng film lokal. Mereka ingin memacu semangat berkarya serta menggali potensi sineas yang ada di Kota Ikhlas.

Nonton bareng film pendek lokal ini diadakan komunitas sineas Kabupaten Pemalang dalam rangka memperingati Hari Film Nasional yang jatuh setiap tanggal 30 Maret.

Acara digelar di Wapres JK, Jalan Dr. Wahidin, Desa Kaligelang, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Para sineas di 'Kota Ikhlas' berkumpul dalam acara tersebut.

"Kita nonton bareng 5 film, kemudian diskusi dengan narasumber para sineas 5 film itu, mulai dari proses produksi dan apa inspirasi mereka" kata Tartonet, salah satu panitia, Kamis 31 Maret 2022.

Film karya sineas Kabupaten Pemalang yang ditayangkan dalam acara nonton bareng (nobar) tersebut, diantaranya :

1. Ibumi (2016).
Produksi : FOP dan EMBREW.
Sutradaranya : Abdi Widyatama (Tomy ).

2. Yati (2019).
Produksi : kontenapik.
Sutradara : Riki Yusup.

3. Gemblung (2019).
Produksi : Sineas Pemalang.
Sutradara : Nana Sri Marheni.

4. Salim (2020).
Produksi : SPP (Sineas Pelajar Pemalang).
Sutradara : Eden.

5. Prajurit Dan (2022).
Produksi : Geishara Project.
Sutradara : Aryanti Agustin.

Diskusi film ini, kata Tarto, juga membahas topik yang lebih luas yakni tentang perkembangan film di kabupaten Pemalang dengan narasumber pegiat/founder media sosial @Kabar Pemalang, Massol.

"Kemudian juga dari 4 Komunitas Film maker Pemalang yaitu FOP, Kontenapik, Geishara Project, dan Sineas Pelajar Pemalang." imbuhnya.

Tarto mengatakan, lewat acara ini para sineas ingin memantik masyarakat Kabupaten Pemalang khususnya yang hobi membuat film untuk terus berkarya ditengah badai pandemi Covid-19.

"Kita juga mengajak siapapun yang ingin berkolaborasi dengan 4 komunitas yang ada, ataupun komunitas lain ayo belajar bareng produksi film," ujarnya.

Diharapkan, Pemerintah Kabupaten Pemalang juga turut mendukung para sineas lokal agar terus berkarya dengan menggelar semacam kompetisi film, untuk menggugah semangat mereka.

"Dulu terakhir tahun 2019 itu ada festival film yang diadakan Disparpora Pemalang, itu cukup menggugah kita. Harapannya ada lagi kompetisi seperti itu," tandas Tarto.

Penulis : Eriko Garda Demokrasi