CIBINONG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, memperketat pengawasan wilayah H-1 hingga H+7 atau selama libur lebaran, salah satunya di kawasan wisata Puncak.
"Karena Puncak ini kan bukan jalur mudik, tapi banyak lokasi wisata. Jadi kemungkinan setelah lebaran justru akan terjadi kepadatannya karena banyak warga yang mau berlibur," kata Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, Minggu (1/5/2022).
Iwan pun meminta masyarakat tidak melakukan takbir keliling untuk menghindari pengawasan tersebut. Sebab, pemerintah telah berkomitmen untuk berupaya meminimalisir terjadinya kerumunan saat perayaan Idul Fitri, demi mengurangi resiko penyebaran Covid-19.
"Tetap hindari kerumunan. Bagaimanapun Kabupaten Bogor masih PPKM Level 2. Jadi tetap kedepankan protokol kesehatan dan hindari kerumunan. Kami imbau ya jangan takbir keliling dulu lah," tegas Iwan.
Hal yang sama juga dikatakan Ketua
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, KH Mukri Aji. Dia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan takbir keliling untuk meminimalisir adanya penyebaran Covid-19 yang saat ini terus mengalami penurunan.
"Alangkah baiknya di bulan suci ini masyarakat tidak melakukan takbiran keliling untuk menjaga paparan covid-19, karena kita masih pandemi," kata dia.
Mukri Aji menilai, takbir keliling berpotensi memunculkan kerumunan masyarakat.
"Sehingga lebih baik takbiran di masjid saja, itu akan lebih menambah kekhusyukan," tuturnya.
"Imbauan ini juga disampaikan oleh Kemenag. Ini merupakan perhatian pemerintah agar masyarakat tetap sehat, aman dan nyaman saat merayakan Idul Fitri," tambah Mukri Aji. =MAM
No comments:
Post a Comment