CIANJUR - Berbagai komoditas diprogram bantuan pangan non-tunai (BPNT), bagi keluarga penerima manfaat (KPM) di beberapa desa diwilayah Kecamatan Kadupandak, diduga tidak berkualitas. Pasalnya, bantuan berbagai komoditas ini, dari mulai beras, telor, daging ayam, buah-buahan, kacang hijau dan kentang ini, sudah tidak sesuai dengan pedoman umum( pedum).
Informasi yang berhasil dihimpun, jika sebelumnya agen e-warung Kampung Pasirkupa, Desa Pasirdalam, ditemukan komoditas beras beraroma bau dan berwarna kekuning-kuningan yang dikeluhakan KPM kepada agen e-warung. Kejadian tersebut, kembali terulang karena terdapat di Desa Sukaresmi, Kecamatan Kadupandak.
Wakil Ketua Komisi D, Yoga Nata Nusya mengaku sangat menyayangkan terhadap sikap dari para supplier dan e-warong yang memasok komoditas bantuan pangan non- tunai (BPNT) yang tak berkualitas. Pasalnya program BPNT ini, untuk mengurangi permasalahan perihal bantuan untuk masyarakat dan jangan ada kesan ada permasalahan di dalam suatu permasalahan.
"Kami benar-benar sangat menyayangkan dengan adanya kejadian ini, seharusnya, hal-hal seperti ini tidak boleh terjadi. Apalagi untuk keperluan dan kepentingan masyarakat yang sifatnya, untuk dikonsumsi asupan gizi bagi masyarakat tidak mampu. Tujuannya, agar menangkal terjadinya stunting dan lainnya," terang legislatif dari PAN Cianjur ini.
Yogi menegaskan, kalaupun harus mencari keuntungan, jangan menguntungkan dri sendiri atau salah satu pihak. Tapi kualitas komoditas tetap harus terjaga susuai pedoman umum (pedum),tidak keluar dari aturan. Siapapun yang melanggar aturan SOP, wajib diberikan sanksi tegas. "Intinya kalaupun harus ada keuntungan, harus dirasakan semua pihak, baik dari supplier, e-warong mendapatkan keuntungan secara finansial dan KPM pun harus merasa diuntungkan dengan mendapatkan kualitas terbaik dan terbantu dengan program BPNT ini," pungkasnya. SYA
No comments:
Post a Comment