CARINGIN - Ratusan anak ikut Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional (HKGN) tahun 2022, bahkan ratusan anak serentak melakukan sikat gigi bersama, Senin (12/09/22).
Kegiatan ini salah satunya dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 03 Caringin, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, bahkan sebelum dilaksanakannya kegiatan tersebut para anak diberikan edukasi cara menyikat gigi yang benar dan baik.
Penyuluh kegiatan HKGN, drg Dwi Afriyanti mengatakan, edukasi ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan motivasi kepada para siswa agar menjaga kesehatan gigi dan mulut.
"Nah ini yang kadang tidak disadari oleh orang tua bahwa itu adalah gigi tetap. Jadi penting bagi kami memberikan edukasi untuk menjaga kesadaran dan menjaga kesehatan gigi dan mulut. Karena gigi dan mulut itu pintu masuknya dari segala makanan. Kalau mulut dan gigi baik maka kesehatannya juga akan baik," kata drg Dwi Afriyanti.
Diterangkannya, ada beberapa indikasi akibat rusaknya gigit dengan faktor pola makan atau jarang sikat gigi sebelum tidur.
"Ini mungkin salah satunya, karena pada saat kita tidur kan kita diam sehingga kuman - kuman yang ada di mulut dan gigi itu cepat update bergerak serta lebih cepat berubah dan merusak gigi tersebut. Makanya, mari sejak sekarang kita biasakan untuk sikat gigi sebelum tidur," ujarnya.
Petugas Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) sekaligus terapis Gigi dan Mulut, Apong mengatakan, permasalahan terkait masalah gigi ternyata ada beberapa hal. Diantaranya oleh plak dan karang gigi.
Ia mengatakan, plak gigi adalah lapisan tipis dan lengket di gigi yang terdiri dari bakteri, sisa - sisa makanan dan kotoran. Plak akan matang sempurna 1-2 hari tanpa penyikatan gigi sama sekali.
"Pada tahap awal, plak berwarna transparan. Tanpa pembersihan yang optimal, plak akan terus menumpuk dan lama-lama dapat berubah warna menjadi putih kekuningan. Penumpukan plak di gigi berpotensi menyebabkan gigi berlubang. Sedangkan plak yang menempel di gusi dapat menyebabkan gusi bengkak dan radang gusi," terang Apong.
Sedangkan karang gigi, sambungnya,
sejatinya plak yang menebal dan mengeras. Biasanya karang gigi terakumulasi di atas garis gusi, terutama di bagian dalam dari gigi depan bawah.
"Jadi beda dari plak, karang gigi umumnya berwarna kecoklatan atau bahkan kehitaman. Prinsipnya, semakin gelap warnanya, itu artinya karang yang terbentuk semakin banyak," ucap Apong.
Efek jangka panjang lainnya, kondisi ini juga dapat menyebabkan berbagai gangguan gigi yang lebih serius, seperti penyakit periodontitis, gigi tanggal, hingga memicu penyakit jantung dan stroke.
"Cara, mengobatinya bisa dengan rutin menghosok gigi minimal 2 kali sehari, atau sebelum tidur. Kemudian dengan obat kumur mulut," imbuh Apong.
Kepala SDN 03 Caringin, Agustini mengatakan, dalam menyelenggarakan sikat gigi bersama anak Indonesia dirangkaikan melalui kegiatan edukasi. Apalagi, HKGN ini diperingati setiap tanggal 12 September dan pihaknya sangat mengapresiasi terhadap kegiatan HKGN yang digagas oleh Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).
"Ditahun 2022 ini, mengangkat tema pulih bersama dengan senyum sehat Indonesia. Karena, kegiatan sangat bermanfaat tentunya guna membangun Indonesia dari segi kesehatan secara keseluruhan," ungkap Agustini.
Tidak lupa ia pun mengucapkan terima kasih kepada pihak UPT Puskesmas Caringin dan Pemerintah yang mana telah melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya anak muridnya.
"Tak terkecuali bagi anak-anak sekolah dasar, dengan kata lain penting membiasakan serta menjaga kesehatan gigi dan mulut. Dan kami berharap, kegiatan HKGN, anak - anak menjadi lebih paham tentang kesehatan gigi dan mulut sekaligus membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat," pungkasnya. FIR
No comments:
Post a Comment