CIANJUR - Diduga akibat mengalami keterlambatan penyerapan anggaran di setiap organisi perangkat daerah (OPD) dilingkungan Pemerinta Kabupaten ( Pemkab) Cianjur, terus dipantau. Pasalnya hampir rata-rata, penyerapan anggaran di perangkat daerah masih cukup relatif rendah.
Sebelumnya Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana Syahrudin melakukan inspeksi mendadak (Sidak) penyerapan anggaran ke Dinas Kebudayaan dan Parawisata ( Disbudpar) Kabupaten Cianjur. Kemudian pada hari ini Rabu (26/10/2022) Wabup TB Mulyana kembali memantau penyerapan anggaran di RSUD Sayang Cianjur, Rabu (26/10/2022).
"Memang hal ini, merupakan sidak atau silaturahmi mendadak. Saya memonitor serapan anggaran, baik urusan wajib pilihan maupun nonurusan di RSUD Sayang Cianjur," kata TB Mulyana kepada wartawan di sela kegiatan di RSUD Sayang, Rabu (26/10/2022).
Kedatangannya ke RSUD Sayang ini, lanjut TB Mulyana untuk memberikan input dan saran agar manajemen RSUD Sayang Cianjur agar dapat menyerap angggaran seefisien mungkin. Kamipun berharap agar sisa waktu efektif dua bulan hingga akhir tahun bisa dimanfaatkan dengan baik menyerap anggaran.
"Anggarannya harus terserap. Kemudian dari pendapatan, masih ada waktu agar bisa tercapai sesuai target," tegasnya.
Dia mengategorikan penyerapan anggaran terdiri dari 0-40%, 40-70%, dan 70-100%. Pasalnya RSUD Sayang Cianjur penyerapan anggarannya masih cukup rendah. "Ini masih di bawah. Masih rendah. Dari keterangan yang saya peroleh, kendalanya karena masih ada efek covid-19," terangnya.
Menurutnya selama enam bulan pertama tahun ini. Sehingga kunjungan ke rumah sakit turun.
"Ini menyebabkan progres pendapatan di enam bulan pertama turun. Nah, rumah sakit itu baru efektif memperoleh progres pendapatan setelah bulan Juli," tandasnya.
TB Mulyana mengataka dari pendapatan tentunya akan berdampak terhadap belanja yang progresnya ikut-ikutan rendah. Karena itu, tingkat serapan anggaran di RSUD Sayang Cianjur masih rendah. "Mau belanja juga kan pendapatannya minim. Ada rasionalisasi kenapa serapan anggaran rendah," tegasnya.
Sementara itu, Kasubbag Kepegawaian RSUD Sayang Cianjur, Tri Supriyatna, menjelaskan kedatangan Wakil Bupati ( Wabup) untuk melakukan memonitoring terkait soal realisasi pendapatan dan belanja. Memang tidak menampik jika dalam kurun enam bulan pertama tahun ini progres pendapatan masih terkendala pandemi covid-19.
"Memang tingkat kunjungan pasien, kunjungan pengguna jasa rumah sakit belum maksimal. Namun setelah enam bulan pertama kunjungan meningkat yang berdampak terhadap pendapatan,"ujar Tri kepada wartawan Rabu (26/10/2022).
Ditahun ini, kata Tri, RSUD Sayang Cianjur telah memiliki target pendapatan lebih kurang sebesar Rp315 miliar. Sampai saat ini realisasi penerimaannya baru mencapai kisaran 50%. "Mudah-mudahan saja setelah kunjungi pasien meningkat agar dapat meningkatkan pendapatan," pungkasnya. SYA
No comments:
Post a Comment