PUSKAPIK.COM, Pemalang - Warga sekitar pertigaan Blandong Comal Kabupaten Pemalang hanya bisa pasrah rumahnya kebanjiran saat hujan deras mengguyur. Kondisi ini mereka alami sejak 2021 lalu. Drainase buruk yang tak kunjung ditangani pemerintah menjadi penyebabnya.
Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Pemalang pagi tadi, Sabtu 31 Desember 2022, menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Salah satunya di kawasan pertigaan Blandong Kecamatan Comal. Kondisi banjir yang parah di lokasi tersebut pun dengan cepat viral di media sosial.
Diketahui, air menggenang sekitar pukul 04.30 WIB. Bahkan tinggi genangan air maksimal hampir mencapai 1 meter. Akibatnya, arus lalu lintas sempat terganggu akibat banjir yang menggenangi pertigaan Jalan Pantura Blandong hingga Jalan Ahmad Yani Kecamatan Comal itu.
"Iya tadi kami langsung ke lokasi, benar seperti foto yang viral di medsos, sekitar jam 05.00 lebih itu ketinggian air 70 sampai 90 sentimeter." ungkap Diki, Koordinator TRC-PB BPBD Pemalang kepada puskapik.com.
Petugas kepolisian pun sigap turun tangan menangani arus lalu lintas di lokasi setempat. Kapolsek Comal, AKP Heru Irawan, menyebut drainase yang kurang maksimal menjadi penyebab air menggenang di wilayah setempat saat diguyur hujan deras.
"Menjelang siang genangan air sudah mulai surut, arus lalu lintas di Jalan Pantura dari arah timur maupun barat sudah terkendali (lancar). Penyebabnya drainase kurang maksimal." ujarnya.
Warga sekitar, Ismail Marzuki, membenarkan, banjir yang terjadi di pertigaan Blandong dan Jalan Ahmad Yani Kelurahan Purwoharjo Comal ini disebabkan buruknya drainase dan pendangkalan sungai. Banyaknya kabel yang melewati drainase, juga mengganggu aliran air saat turun hujan deras.
"Penyebabnya pendangkalan sungai dan drainasenya. Termasuk drainase yang ada di pantura sudah alih fungsi jadi jalan kabel. Entah kabel apa, besar-besar kabelnya. Drainase trotoar udah enggak fungsi." kata warga Gang Iwan Fals kelurahan Purwoharjo Comal itu.
Banjir menggenang pertigaan Jalan Pantura Blandong hingga Jalan Ahmad Yani Kelurahan Purwoharjo Kecamatan Comal, Sabtu 31 Desember 2022.FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA
Banjir yang menggenangi kawasan pertigaan Blandong Comal ini, kata Ismail, sudah terjadi sejak 2021 lalu. Namun, tak kunjung ada penanganan dari pemerintah. Di sekitar rumahnya sendiri, ketinggian air banjir mencapai 60 sentimeter.
"Di gang rumahku ini air surut bisa sampe besok pagi. Air disini baru surut kalau di Blandong sudah surut. Ya kami mohon ada perhatian dari pemerintah, biar rutin pengerukan (normalisasi) sungai, setahun dua kali. Terus buat drainase baru." ungkap Ismail Marzuki.
Sementara itu saat dihubungi puskapik.com, Plt Kepala DPU-TR Pemalang, Herry Firmantio, mengatakan, pihaknya sudah melakukan normalisasi sungai di wilayah sekitar. Namun, dirinya tak menampik bahwa drainase di sekitar pertigaan Blandong Comal itu buruk.
"Kendalanya itu di saluran drainase ke arah utara yang melintas di jalan pantura itu terlalu sempit, sebenarnya kalau dilebarkan air cepat surut. Itu kan jalan nasional, jadi kewenangan pusat."
"Terus disitu memang banyak perlintasan kabel saluran jaringan telepon dan listrik, jaringannya bersilang melewati drainase itu, jadi banyak pihak disitu," kata Herry Firmantio saat dihubungi puskapik.com via telepon.
Herry menegaskan pihaknya sudah berkirim surat mengusulkan ke Kementerian PUPR agar drainase di lokasi tersebut diperlebar dan diperdalam. Namun, hingga kini belum mendapat respon. "Mungkin belum dipandang prioritas." jelasnya.
Penulis : Eriko Garda Demokrasi
No comments:
Post a Comment