Halli hallo! I know it's already in the mid of February so I won't say happy new year, haha! Anyway tahun 2023 bagi kami sekeluarga berawal dengan kisah yang nggak enak, yaitu sudah dari tanggal 9 Januari (sampai entah kapan), kamar mandi di rumah kami tidak berfungsi. Hiks.
Jadi ceritanya di bulan Agustus tahun lalu, di pojokan ruang tamu kami ada air yang merembes dari kamar mandi yang letaknya di lantai atas. Kamipun segera menelpun pihak asuransi rumah dan mereka juga segera mengirim petugas untuk check dimana masalahnya. Rupanya ada kerusakan pipa di kamar mandi, di bawah lantai. Setelah ketahuan masalahnya, dikirimlah petugas yang berwenang dan kerusakanpun segera diperbaiki dengan cepat, nggak ada bocoran merembes lagi.
Apakah masalahnya selesai? Sayangnya belum karena sesuai prosedur, bila ada kebocoran pipa seperti itu, maka ruangan harus di-check tingkat kelelembaban udaranya dan bila melebihi standard maka harus dikeringkan dengan mesin penyedot kelembaban. Rupanya efek dari pipa yang rusak itu cukup parah sehingga untuk meraih kelelembaban yang normal dan sehat, lantai kamar mandi (termasuk bathtub, shower cabin, WC, dll) harus dibongkar. Kamar tidur kita yang letaknya bersebelahan dengan kamar mandipun juga kena efek sehingga dinding dan lantainya juga harus dibongkar.
Nah bila proses benerin pipanya tadi dalam dua hari bisa beres, proses pengeringannya ini lama bangeeet... karena selain harus bongkar ini itu, semua proses melalui pihak asuransi jadi birokrasinya agak mbulet. Pihak executor harus menyelidiki masalahnya dulu lalu bikin rincian penanganan dan biaya lalu dikirim ke pihak asuransi. Kalau pihak asuransi approve ya langsung dikerjakan tapi kalau enggak ya musti tunggu proses ini itu dulu.
Itulah mengapa meskipun kejadiannya di bulan Agustus 2022, pada tanggal 9 Januari 2023 baru para tukang datang untuk membongkar kamar mandi dan kamar tidur kami. Proses pembongkaran berlangsung 4 hari dan pada hari ke-5 mesin penyedot kelembaban mulai dinyalakan. Kata pak tukangnya, dari proses pembongkaran, pengeringan, hingga bikin ruangan whole lagi butuh waktu paling cepat 2 bulan. Euh.
Pas saya nulis ini, tanggal 12 Feb sudah dimatikan dan proses selanjutnya adalah menyiram landasan untuk lantai yang belum ketahuan kapan mau dilaksanakannya.
Ruined bathroom
Suami dan saya untuk sementara tidur di guest room. Barang-barang bulky seperti lemari baju, spring box disimpan gudang khusus yang difasilitasi pihak asuransi, sisanya ditaruh di kamar Flipper yang untungnya lumayan gede.
Kami sebenarnya dapat fasilitas untuk tinggal di furnished apartment atau hotel selama masa perbaikan ini tapi di area sini nggak ada furnished apartment yang membolehkan penyewa membawa anjing. Yup, sejak Oktober kemarin, kami kam ketambahan satu family member; namanya Rio, blasteran dari dari labrador, poodle dan weimaraner. Nginep di hotel juga nggak bisa bawa anjing kan... Akhirnya kami tetep ambil option yang hotel aja tapi cuman buat mandi saja.
Yup, secara kamar mandi di rumah kami cuman satu, ya begitulah... kalau mau mandi musti nyetir dulu. Untungnya di rumah ada guest toilette yang bisa dipake untuk bersih-bersih badan kecuali mandi dan keramas
Terus terang pas dapat kabar kalau kamar mandi dan kamar tidur kami harus dibongkar, saya stress berat. Mikir ribetnya mandi, mikir betapa kotornya rumah, mikir ributnya pak tukang, dan ributnya si puppy karena ada tukang kerja di lantai atas. Tapi pelan-pelan saya siapin mental untuk pasrah. Rumah berantakan, banyak tumpukan baju dan buku-buku di meja makanpun eike tetap senyum.
Mikirnya yang seneng-seneng aja, yaitu, bila segala bongkar pasang ini sudah selesai, kita bisa sekalian bikin interior baru buat kamar mandi dan kamar tidur baru, juhuuu! Excited! Meskipun belum tahu kapan nih happy ending-nya
View dari kamar hotel
Patienly waiting, Beth :>
No comments:
Post a Comment