Oleh Daeng Malik, Kepala suku Penerbit PerDIK
Syarif dan Daeng Malik
Bagaimana seorang difabel menikmati seni? Mari kita simak obrolan ringan bersama dua orang difabel dari Makassar. Bercerita perihal bagaimana ekosistem seni yang berkeadilan dan ramah bagi semua orang, serta pengalaman mereka dalam seni dan bagaimana teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence dapat membantu difabel.
Mereka memperbincangkan pentingnya inklusi dalam seni dan budaya, serta mengenalkan berbagai program dan inisiatif yang dirancang untuk memfasilitasi partisipasi difabel dalam acara seni dan konser musik.
Juga membahas poin-poin penting tentang keterlibatan difabel dalam seni, termasuk berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam berpartisipasi. Dibahas pula upaya-upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan seni yang lebih inklusif dan ramah difabel, termasuk desain bangunan, akustik, dan aksesibilitas bagi semua ragam difabel.
Selain itu, juga membahas bagaimana artificial intelligence dapat membantu difabel dalam seni dan budaya. Keduanya menjelaskan berbagai program yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk membantu difabel dalam membuat seni dan musik, serta untuk memfasilitasi partisipasi mereka dalam acara seni secara virtual.
Untuk lengkapnya, silakan nonton deh di Chanel Mediabilitas PerDIK
MozFest2023 #MozillaFestival #RadicalInclusion #PerDIK #Difabel #ArtificialInteligence
No comments:
Post a Comment