Kali ini bakal mengulik apa yang kami makan selama liburan 9 hari di jogja bulan agustus kemarin. Sebenarnya masih di situ-situ aja sih, karena walaupun sudah banyak catatan tempat baru referensi dari sosmed, aku terlalu mager buat eksplorasi, wakakaka...
Pertama, mau makan di kantin Sekolah Pasca Sarjana UGM tapi tutup di hari sabtu. Pilihan lain makanan di sepanjang jalan kaliurang, Yoshinoya dung. Kebetulan di Probolinggo juga gak ada, hahaha.. dan kami juga dulu sering makan di sini sepulang dari jemput aku kuliah. Pilihan tepat makan di sini, gak terlalu ramai dan adem pula (di luar sedang terik sekali). Keuntungan lain, alhamdulillah dapat voucher 50rb dalam rangka HUT RI.
Pilihan enak dan murah 🙂
Selanjutnya, karena bingung mau makan apa di daerah kota, Kami menanjak menuju Kaliurang atas, tepatnya Kopi Bukan Luwak, kangen lodeh euy. Anak-anak lebih suka Kopi Klotok tapi males banget kalau harus antri panjang. Alhamdulillah, di sini ramai namun tak perlu antri. Aku makan aneka sayur dan tempe garit, Lintang makan sop dan Cakrawala memilih mangut bawal. Sebuah kemajuan, Cakrawala sekarang bisa lebih tahan sama kuah pedesnya loh. Minumannya, aku tentu es teh dan anak-anak es jeruk, sedangkan senior candra memilih kopi #terBapakbapakSekali. Kalau ke sini wajib coba kue carabikang, manisnya pas, pulen, gurih dan gak bau tepung beras. Kami dua kali makan di sini, sebelum camping dan setelah camping #keluargamonoton.
mejanya mini 🙂
Favorit aku soun gorengnya, manis gurih.
Enak banget, ingin pesan lagi tapi terlalu kenyang.
Masih saudara dengan Kopi Bukan Luwak (pemiliknya sama), Kami punya kesempatan buat ke Kopi Klothok di pagi hari karena camping dekat situ. Sudah ramai juga sih, tapi belum sampai antri banget. Menu yang kupilih tentu aneka sayur lodeh yang aku love banget, padahal Pak Candra di rumah kadang bikin sayur lodeh, tapi entah kenapa gak seenak di sana *pis honey. Cemilannya tentu pisang goreng, tapi aku gak ikutan makan, karena sudah kenyang dengan lodeh 🙂
Di sini bebas ambil nasi dan sayur, tapi jangan berlebihan ya.
Sate Pak Pong menjadi menu dahar selanjutnya. Kami dulu lebih sering makan di sate klatak non destinasi turis, namun kali ini memilih Pak Pong biar tempatnya lebih nyaman. Lintang paling males kalau ke tempat makan yang panas. Alhamdulillah walau kami makan siang di sini, suasana aman. Pak Pong sekarang luas banget euy, konon katanya walau sudah sebanyak itu tempat duduknya, kalau musim liburan tetap antri lama. Kami dua kali makan di sini :). Pertama siang, kedua malam. Pak Candra ingin balik lagi karena pas makan pertama, satenya empuk dan enak tentunya.
Karena lapar, kami nambah nasi waktu itu 🙂
Semangat makan siang
Ini waktu makan malam, alhamdullilah 2 bocah sekarang mau diajak makan sate
Yang wajib banget di tempat satu ini, Kantin. Kami sering sarapan atau makan siang di kantin Sekolah Pasca Sarjana UGM sembari mereka bertiga jemput aku. Kami punya menu favorit masing-masing yang selalu diulang ketika makan. Aku doang yang kadang ganti karena lebih sering makan di sana tentunya. Pilihan aku lotek, ayam goreng + tumis jamur, bakso dan menu rumahan lainnya. Kalau Pak Candra always tempe goreng dan tumis jamur, cakrawala dengan opor ayam, dan lintang dengan ayam gepreknya. Harga makanan di sini standar kantin dengan rasa yang yuuuummy. Si ibuk penjual sampai ingat sama kami karena sering makan berempat :). Kemarin dapat bonus ketemu sama dosen pembimbing tesis yang juga sedang sarapan di sana.. Bapaknya ramah banget, ngajakin kami foto. Dulu cuma pernah ketemu sekali, karena aku tesis di masa pandemi. Sehat-sehat Pak Alfa.
Lotek, mirip pecel.
Yang tak boleh kelewatan kalau di Jogja tentu si Tempo Gelato. Ini favoritnya bocah terutama Lintang. Suasana tak terlalu rame di cabang kaliurang ini, mungkin karena bukan holiday season. Sekarang harga per cone 30rb. Rasa tetap enak dengan variasi rasa yang banyaaak.
khidmat
Demikianlah cerita tentang perkulineran, hal yang membuat semangat ketika liburan. Selain yang di atas tentu kami juga mengulang makan di nasi goreng padmanaba, yogya chicken dan nasi balap *penghamba kenangan kuadrat 🙂 .
Sehat-sehat diri, ayo makan enak lagi di kota-kota yang lain *colek ayang.
No comments:
Post a Comment