harianjabar.com -Badan Pusat Statistik mencatat harga nasi dan lauk pauk di warteg mengalami kenaikan pada Februari 2024. Kenaikan harga ini disebabkan oleh inflasi yang terjadi pada bahan makanan, seperti beras.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan kenaikan harga makan di warteg itu terlihat dari komponen inflasi nasi dan lauk pauk. Dia mengatakan pada Februari ini, kenaikan komponen nasi dengan lauk pauk mencapai 0,30%.
Inflasi harga nasi dengan lauk pauk itu, kata dia, memberikan andil pada inflasi bulan Februari ini mencapai 0,01%. "Harga makanan di warteg dapat digambarkan dari komoditas nasi dengan lauk pauk, jadi ketika kita makan di mana saja, bukan hanya di warteg," kata Habibullah dalam konpers di kantornya, Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Habibullah melanjutkan: "Komoditas nasi dengan lauk pauk tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,30%, jadi andilnya cukup signifikan sebesar 0,01%."
Sebelumnya, BPS mencatat tingkat inflasi di Indonesia pada Februari sebesar 0,37% secara bulanan. Sementara secara tahunan atau yoy tingkat inflasi pada Februari ini mencapai 2,75%.
Dari angka inflasi itu, kenaikan harga bahan makanan memberikan andil paling besar, terutama beras. Pada Februari ini inflasi beras mencapai 18,41% secara yoy. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak bulan Desember tahun lalu. Sebab, pada November 2023, BPS mencatat tingkat inflasi beras mencapai 19,20% yoy.
Kenaikan harga beras tersebut memberikan andil pada inflasi Februari sebesar 0,21%. Kemudian komoditas cabai merah juga menyumbang inflasi dengan andil 0,09%, telur ayam 0,04%, dan daging ayam 0,02%.
BPS mencatat inflasi beras terjadi di 37 provinsi. Hanya 1 provinsi yang mengalami penurunan harga beras.
No comments:
Post a Comment